Kamis, 26 Maret 2015

WASPADAI ANGIN PUTING BELIUNG

 
Selama tiga hari berturut-turut BMKG mengeluarkan peringatan dini untuk daerah Bali guna mewaspadai potensi hujan yang terkadang disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat. Berbicara tentang angin kencang, mungkin kita sering mendengar “angin puting beliung”, dimana angin puting beliung adalah angin yang bergerak melingkar seperti spiral hingga menyentuh permukaan bumi dan punah pada waktu singkat sekitar 3 sampai 5 menit. 
 Kecepatan angin rata-ratanya berkisar Antara 30-40 knots atau lebih dari 63 km/jam. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu “tornado”, mempunyai kecepatan hingga 320 km/jam dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang atau sore hari pada musim pancaroba. Angin ini berasal dari awan yang sudah tidak asing lagi yang sangat ditakuti di dunia penerbangan, yaa benar sekali, awan ini adalah awan cumulonimbus (Cb), yaitu awan yang berkumpul berwarna abu-abu gelap dan menjulang tinggi. Awan cumulonimbus muncul pada siang hingga sore hari suhu udara panas, pengap, dikarena radiasi matahari sangat kuat terjadi pada siang hingga sore hari. Didalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena dengan pusarannya benda yang terlewati akan terangkat dan terlempar. Apabila awan cumulonimbus terjadi pada malam hari, hal tersebut bukan karena konvektif tapi karena adveksi atau bisa juga karena ada konvergensi. Konvektif berkaitan dengan konveksi, jadi konvektif merupakan pemanasan vertikal yang membawa uap air pada siang hari, sehingga dapat membantu pembentukan awan tebal menjulang tinggi, biasanya terjadi hujan tiba-tiba, petir dan angin kencang. Adveksi merupakan penyebaran panas secara horizontal yang mengakibatkan perubahan fisik udara di sekitarnya. Adveksi terjadi akibat dari gerakan udara panas yang juga terjadi secara horizontal. Pergerakan udara panas ini disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan antara satu tempat dengan tempat lain. Konvergensi merupakan gerakan angin dalam bentuk arus masuk horizontal ke suatu daerah atau mengumpulnya massa udara di suatu daerah yang membantu untuk pembentukan awan tebal.

Ciri-ciri datangnya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin dan angin mulai menggoyangkan pepohonan kekiri dan kekanan, tidak lama kemudian angin semakin cepat dan diikuti hujan lebat yang yang terkadang disertai hujan es. Terlihat diawan hitam ada pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju permukaan bumi. Angin puting beliung terjadi karena bertemunya udara panas dan dingin, sehingga saling bentrok dan terbentuklah angin puting beliung yang berawal dari angin kecil hingga nantinya membesar. Proses terjadinya angin puting beliung sangat erat dengan fase tumbuh awan cumulonimbus (Cb). Pada fase tumbuh, dalam awan terjadi arus udara naik ke atas yang kuat dan hujan pun belum turun, dikarenakan titik-titik air maupun kristal es masih tertahan oleh arus udara yang naik keatas puncak awan. Pada fase dewasa/masak, titik-titik air tidak tertahan lagi oleh udara naik ke puncak awan. Hingga akhirnya hujan turun dan menimbulkan gaya gesek antara arus udara naik dan turun. Temperature massa udara yang turun lebih dingin dari udara sekelilingnya. Antara arus udara yang naik dan turun dapat timbul arus gesek memutar membentuk pusaran, arus udara ini berputar semakin cepat, mirip sebuah siklon yang menjilat bumi sebagai angin puting beliung, terkadang disertai hujan deras yang membentuk pancaran air (water spout). Pada fase punah, tidak ada massa udara naik. Massa udara turun meluas diseluruh awan dan kondensasi berhenti, dimana turunnya masssa udara melemah dan berakhirlah pertumbuhan awan cumulonimbus. Sangat besar dampak yang diakibatkan apabila terjadi angin puting beliung, yaitu merusak bangunan, merusak jaringan listrik, mengangkat dan memindahkan benda-benda yang tidak stabil, membahayakan keselamatan dan menyebabkan banjir. Cara mengantisipasi sebelum datangnya angin puting beliung yaitu, update informasi cuaca, selalu waspada dengan kondisi langit yang gelap apabila tertutup awan yang gelap dan berlandasan pada puncaknya. Pada saat datangnya angin, apabila anda berada di gedung dengan lantai bertingkat, segeralah turun ke lantai bawah atau basement atau ruangan yang telah disiapkan untuk mengantisipasi angin tersebut, jangan berlindung di bawah jembatan serta hati-hati terhadap benda-benda yang diterbangkan angin puting beliung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar